JAKARTA – Wakil Kepala Badan Kepegawaian Negara
(BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, peserta tes Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) hanya mendapat waktu sekitar 54 detik untuk mengerjakan
satu soal pada tes kompetensi dasar (TKD) dengan sistem computer
assisted test (CAT) yakni 90 menit untuk 100 soal.
Untuk menyiasati hal itu, disarakan agar peserta mengerjakan
soal-soal yang dianggap mudah terlebih dulu. “Jadi sisa waktu yang ada
dapat digunakan untuk mengerjakan soal yang lainnya,” ujarnya pada acara
launching simulasi Computer Assisted Test (CAT) online seleksi CPNS di
Wisma Serbaguna - Senayan, Rabu (20/08).
Dikatakan, soal yang sudah dikerjakan akan berubah warna dari merah
menjadi hijau pada bagian bawah, jadi peserta tahu mana nomor soal yang
belum dikerjakan. Ditambahkan, di luar ruangan peserta, terdapat layar
untuk melihat total nilai sesuai pengerjaan peserta di dalam. Sedangkan
peserta yang sedang menempuh soal-soal ujian tidak dapat mengetahui
skornya sebelum menyelesaikan ujian. “Hal ini menjamin transparansi
dalam tes,” imbuhnya kepada para job seeker yang hadir.
Dalam pelaksanaan tes CPNS dengan sistem CAT, peserta tidak
diperkenankan membawa alat komunikasi. Peserta yang telah selesai
mengikuti tes, dapat mencatat nilai yang langsung muncul di kertas
coretan yang telah disediakan panitia.
Lebih penting dari menyiasati cara mengerjakan soal, peserta
seleksi CPNS harus mempelajari betul isi-kisi soal. Untuk wawasan
kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan
amandemennya, NKRI, tata negara, dan lainnya. “Sebagai seorang CPNS,
wajib memahami sejarah kebangsaan kita karena nantinya kita akan
mengurus negara,” tegasnya.
Sedangkan tes intelegensia umum menguji tingkat intelegensi
seseorang berkaitan dengan verbal dan analisis sistematisnya. Kemudian
untuk tes karakteristik pribadi (TKP) menguji kemampuan seseorang untuk
beradaptasi dan berprestasi. Sehingga untuk materi ini sebenarnya tidak
perlu belajar lagi, karena berkaitan dengan pribadi masing-masing.
Namun, nilai TKP jangan sampai di bawah 70 karena dinilai tidak
mempunyai karakteristik yang memadai dan juga dinilai menjadi SDM yang
susah dikembangkan. Adapun nilai maksimal TKP adalah 175 dan pengalaman
tahun lalu, tidak ada seorangpun yang tidak lolos ujian TKP.
Dikatakan, peserta tes CPNS akan mendapatkan 35 soal TWK, 30 soal
TIU, dan 35 soal TKP. Dari keseluruhan itu, 60% soal TIU harus benar
dijawab, 50% untuk soal TWK, dan 40% untuk soal TKP. Tahun lalu jumlah
nilai yang dapat memenuhi persyaratan sejumlah 250, namun masing-masing
kelompok soal harus memenuhi batas minimumnya yaitu 105 untuk TWK, 75
untuk TIU, dan 70 untuk soal TKP. “Kalau kurang dari passing grade, walaupun dua kelompok mendapat nilai tinggi, tetap tidak lulus,” tukasnya.
Tahun ini disediakan 100.000 formasi, lanjutnya, yang berpotensi
meningkatnya jumlah pelamar dibanding tahun lalu, dan semua pelamar
wajib melalui tes TKD. Untuk tes kemampuan bidang merupakan pilihan
setiap instansi untuk mengadakan atau tidak. TKB meliputi psikotest,
wawancara, ataupun menulis essai. Waka BKN tersebut memberi contoh
Kementerian Luar Negeri yang memberikan tes bahasa untuk TKB-nya. Baik
bahasa Indonesia maupun bahasa lainnya, serta menerapkan sistem gugur
pada pesertanya. (bby/HUMAS MENPANRB)
|